Pengertian Game Based Learning
Games sebagai sarana nyata dari Game Based Learning menjadi alat yang penting dalam proses peningkatan edukasi. Beberapa pihak masih membandingkan game dengan animasi. Tapi berdasarkan informasi diatas, anda bisa melihat bahwa animasi hanya sampai ke tingkat 50% saja dimana siswa dapat melihat orang lain atau proses tertentu diperagakan melalui animasi. Sementara dengan game proses pemilihan tindakan, belajar dari kesalahan dan menganalisa proses menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam proses simulasi. Dan semuanya bisa dilakukan dengan suasana yang menantang dan menarik! Itulah kekuatan game sebenarnya.
Pendidikan yang diberikan oleh game bahkan bisa melampaui umur anak-anak dan remaja. Game Based Learning tidak melulu untuk siswa sekolah. Jangan terkecoh dengan istilah learning. Pembelajaran meluas ke berbagai bidang seperti militer, medis, kesehatan, manajemen, dsb.Perpaduan game yang bersifat interaktif dan menantang bila dipadukan dengan edukasi yang terstruktur dan terukur malah menghasilkan kombinasi yang positif.
KENAPA GAME BASED LEARNING PENTING?
Sederhana saja sebenarnya. Kalau anda seorang pendidik, tentu anda tahu informasi ini:
- Kebanyakan siswa hanya mengingat 5-10% apa yang mereka baca.
- Kemudian hanya mengingat 20% apa yang mereka dengar.
- Dan meningkat menjadi 30% apa yang mereka lihat secara visual dari apa yang mereka dengarkan.
- Menjadi 50% jika mereka melihat seseorang mempraktiknya secara langsung sembari menerangkan.
- Secara drastis bisa mencapai 80% jika mereka melakukannya sendiri, walaupun hanya sekedar simulasi.
Dampak buruk Game Based Learning :
- Adanya anggapan bahwa ini hanya sekedar permainan/game.
- Jika anda kalah dalam game ini tinggal mencoba lagi dengan memulainya dari awal.
- Memainkan game tanpa menikmati alur yang sudah disiapkan oleh game tersebut.
Gamifikasi
Gamifikasi adalah penerapan teknik dan strategi dari sebuah permainan ke dalam konteks nonpermainan untuk menyelesaikan suatu masalah. Metode ini bekerja dengan cara membuat materi atau teknologi menjadi lebih menarik dengan mendorong pengguna untuk ikut terlibat dalam perilaku yang diinginkan. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan partisipasi, motivasi, dan prestasi audiens.
Meski awalnya banyak digunakan untuk marketing, gamifikasi kini banyak diterapkan dalam dunia pendidikan. Metode pembelajaran gamifikasi berarti menerapkan prinsip kerja sebuah permainan ke dalam proses pembelajaran, dengan tujuan untuk menumbuhkan motivasi belajar dan mengubah perilaku siswa.
Berikut langkah-langkah penerapan gamifikasi dalam pembelajaran:
- Kenali tujuan pembelajaran
- Tentukan ide besarnya
- Buat skenario permainan
- Buat desain aktivitas pembelajaran
- Bangun kelompok-kelompok
- Terapkan dinamika permainan
Kelebihan Gamifikasi :
a. Belajar jadi lebih menyenangkan.
b. Mendorong siswa untuk menyelesaikan aktivitas pembelajarannya.
c. Membantu siswa lebih fokus dan memahami materi yang sedang dipelajari.
d. Memberi kesempatan siswa untuk berkompetisi, bereksplorasi dan berprestasi dalam kelas.
Kekurangan Gamifikasi :
a. Dapat diprediksi dan membosankan.
b. Menjadi tidak bermakna, jika tujuan pembelajaran tidak tergambarkan dengan baik atau tidak tercapai.